Laman

Rabu, 27 November 2013

Letong

Hai!

Hari ini aku ingin berbagi kisahku bersama tiga orang yang memperkenalkan diri sebagai "Letong". Kami tidak menyebut hubungan kami ini sebagai persahabatan, karena memang yang kami lakukan bukan sebuah persahabatan namun lebih jauh dari itu. Kami bisa berhubungan layaknya keluarga, layaknya partner kerja, layaknya dokter dan pasiennya, bahkan layaknya musuh bebuyutan.


Kalau ada yang berpikir bahwa kami ini sebuah geng, sayang sekali, kalian 75% benar. Kami hidup saling melindungi satu sama lain, tapi tanpa pemimpin. Itu sebabnya aku tidak mengatakan 100% benar. Sebenarnya aku ingin mengulas asal usul istilah Letong ini, namun hal ini terlalu melenceng dari penampakan wujud asli kami. Bagi yang berasal dari Jawa, kalian pasti tahu apa itu Letong. :P

Kami terdiri atas Tika, Ghaida, Jani, dan aku sendiri. Kami dipertemukan di bangku kuliah. 

Ini pertama kali kami berkumpul. Lihatlah, kami masih memakai pose alay kami masing-masing. :D

Hubungan kami dimulai dari awal kuliah di semester 1. Berbagai kesibukan kuliah kami lakukan bersama-sama. Dan tahukah kalian, mengikuti kuliah bersama mereka itu SERU! Kami berlomba-lomba untuk menjadi yang terdepan di semua mata kuliah. Meski begitu, kami tetap saling membantu jika ada yang mengalami kesulitan.

Kami memiliki banyak sekali kegiatan gaul di luar jam kuliah. Salah satunya yang akan aku bahas berikut ini. Bulan Ramadhan kemarin, kami mengisi waktu luang ngabuburit dengan berjualan takjil di sekitar kampus. Takjil yang kami jual adalah es buah yang kami beri nama EL Fruit. Di bulan ramadhan itu kami membuka lapak mulai dari pukul setengah 5 sore. 

"Es Buah!! Es Buah!!! Es Buah!!!!!" Teriak mbak mbak penjual es buah dengan raut muka menegang dan nada suara yang sangat memaksa.

Siapa sangka, jualan kami selalu habis terjual setiap harinya. Yaa walaupun teriakannya lantang membahana, pelanggan-pelanggan kami dengan senang hati menghampiri dan membeli es buah kami. Dan itu sangat menyenangkan! :D Tapi keceriaan itu hanya bertahan tiga hari saja. Kami meminta maaf sekali untuk semuanya yang pada ramadhan kemarin masih menunggu kehadiran kami. Bukan, bukan karena kami bubar berebut hasil jualan, tapi waktu itu kami hanya ingin kembali fokus kuliah saja. :P

Semakin bertambahnya usia kami, semakin bertambah pula keakraban kami. Saat mengerjakan Skripsi kemarin, kami justru semakin sering menghabiskan waktu bersama. Saling support saat salah satu dari kami diberi siksaan skripsi oleh dosen pembimbing. 

Tahukah kalian? Muka kami yang lucu nun lugu itu dibilang brutal oleh sebagian orang.

Sampai tiba saatnya kami menyelesaikan studi kami dan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Perasaan senang, bahagia, bangga, lega campur aduk dalam hati masing-masing dari kami. Akhirnya kami dapat mengenakan toga BERSAMA. Dulu kami sempat berpikir jika kami tidak dapat melangsungkan prosesi itu bersama. Atau salah satu dari kami tertinggal sendirian bersama skripsinya. Kami pernah berpeluh air mata gegara masalah ini. Dan ternyata, jawaban yang Dia berikan sungguh melegakan.

Pas ngambil foto ini, Tika udah cabut duluan sama pacarnya. Pfft.

Akhirnya kami dapat menyandang gelar S.Pd. di belakang nama kami. Gelar yang selama ini kami idam-idamkan. Entah sudah berapa kali tawa dan tangis berhias di wajah kami demi mendapatkan gelar itu. Kini kami siap mengabdikan diri untuk bangsa dan negara. Kami siap menjadi Ibu Guru bagi peserta didik kami. 

(kiri ke kanan) Bu Ghaida, Bu Jani, Bu Ulfah, dan Bu Tika.

Selamat mengabdi teman-teman Letong. Semoga ilmu yang kita peroleh selama ini dapat bermanfaat bagi siswa-siswi kita. Aku sangat merindukan kalian. Sampai bertemu lagi di lain kesempatan. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pembaca Dermawan nulis komentar, Pembaca Sopan follow Ulfah Mey Lida's Blog, Pembaca Budiman nulis komentar dan follow Ulfah Mey Lida's Blog.