Sebenarnya ini postingan apa sih, kok ada urutan harinya gitu?
Bayar nggak? Dapet hadiah nggak??
Kalau mau ikutan caranya gimana?
Tenang, tenang, akan aku jelaskan pelan-pelan.
Ini adalah postingan dalam rangka mengikuti tantangan 30 hari ngeblog yang diselenggarakan oleh Keven. Beberapa hari yang lalu waktu lagi jalan-jalan di blog, aku menemukan postingan tentang tantangan ini. Nah karena tertarik dan pengen ikutan, akhirnya muncullah postingan-postingan di blog ini dengan urutan hari seperti ini.
Tantangan ini tidak dipungut biaya sama sekali. Siapa pun boleh ikutan, asal punya blog. Yakali ikut tantangan ngeblog, nggak punya blog -___-. Hadiah disediakan untuk semua orang yang ikutan tantangan ini. Serius. Hadiah akan diterima oleh SEMUA yang ikutan. Hadiahnya yaitu viewer dan follower blog. Buat yang baru-baru ini nyobain blog (aku salah satunya) pasti ini kabar yang sangat menggembirakan dong.
Yang tertarik dan pengen ikutan juga, langsung masuk ke TKPnya aja, di sini. Buruan ikut, udah lumayan banyak itu pesertanya :D
Nah, kali ini aku akan menjawab klu kedua dari tantangan 30 hari ngeblog ini.
Dari sekian banyak hobi yang dimiliki oleh orang di seluruh dunia, aku atau hatiku terpaut pada membaca. Aku suka sekali membaca novel. Dari novel, aku dapat melihat kehidupan lain dalam imajinasi yang diciptakan oleh penulis. Sama seperti menonton film, ketegangan pada waktu konflik cerita dihadirkan pun dapat aku rasakan ketika membaca novel. Bahkan berulang kali ketegangan yang aku rasakan ketika membaca novel justru lebih dasyat ketimbang menonton visualisasinya dari film. Seperti yang kita ketahui, banyak sekali film-film yang disadur dari novel. Ketika membaca novel, aku dapat memainkan imajinasiku atas pemeran-pemeran dalam novel itu. Aku bisa membayang tokoh cerita itu adalah aku dan keluargaku, aku dan teman-temanku, aku dan pacarku, atau aku dan Reza Rahadian.
Selain keasyikan imajinasi yang bisa aku dapatkan, dari novel aku pun bisa banyak belajar ilmu-ilmu baru. Banyak sekali novel fiksi ilmiah yang beredar saat ini. Novel-novel seperti itu tidak hanya membuat kita dapat berimajinasi, tetapi juga berpikir dan merenungkan hal-hal yang disampaikan penulis. Tidak jarang pula dalam novel fiksi ilmiah itu disematkan pengertian-pengertian tentang istilah ilmiah. Aku sangat senang dengan novel yang seperti ini. Jadi aku tidak perlu bersusah payah membaca buku atau pun ensiklopedia tertentu untuk dapat belajar khasanah ilmu lain dari yang sudah aku kantongi saat ini.
Aku bukan tipe pebaca novel yang singkat, juga bukan lambat. Aku bisa menyelesaikan membaca novel dengan ketebalan 450 halaman dalam satu hari, tapi aku juga bisa menyelesaikan membaca novel dengan ketebalan 200 halaman berhari-hari bahkan berminggu-minggu. Itu semua bergantung bahasa yang digunakan penulis dan jalan cerita yang digambarkannya. Padahal ketika berada di toko buku, aku bisa menghabiskan waktu yang lama untuk memilih novel berdasarkan cover, sinopsis, dan ulasan singkat yag ada di bagian luar novel itu. Tapi memang cover yang bagus tidak selalu menjanjikan isi yang bagus. Itu sebabnya muncul pepatah "Don't judge a book by its cover".
Sedikit cerita, dulu waktu masih kuliah, aku bersama temanku sering mampir ke toko buku. Bukan untuk membeli buku, tapi hanya sekedar membaca-baca sinopsis buku. Ironis ya, tp begitulah adanya. Namanya juga anak kosa, duit pas-pasan. Jika kebetulan ada buku yang bagus, kami hanya bisa memandanginya dan berharap ada bajakannya. Sampai pada akhirnya kami mengucap janji bahwa nanti jika sudah dapat menghasilkan gaji, kami akan belanja buku minimal satu bulan sekali.
Dan itulah yang sedang aku idam-idamkan saat ini. Dua hari lagi aku akan mendapatkan gaji dari hasil mengajar privat. Meskipun gaji yang aku terima tidak lebih banyak dari gaji buruh saat ini, tapi aku tetap ingin belanja buku. Apalagi stok bacaan terakhir sudah selesai aku baca. Jadi aku harus segera membeli persediaan buku baru.
Oke, cukup untuk postingan hari ini ya. Ini beberapa koleksi novel milikku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pembaca Dermawan nulis komentar, Pembaca Sopan follow Ulfah Mey Lida's Blog, Pembaca Budiman nulis komentar dan follow Ulfah Mey Lida's Blog.