Laman

Kamis, 02 Januari 2014

Apa Pendapatmu tentang Masterpieceku ini?

Hai!

Ternyata aku bisa menjahit guys! Aku bisa membuat pakaian! Hahaha.




Beberapa hari yang lalu aku iseng menggunting-gunting kain perca batik yang menumpuk di rumah. Aku potong kain-kain itu seukuran persegi. Kira-kira sebesar ubin yang kecil itu. Dari satu kantong plastik kain perca batik, berubah menjadi ratusan persegi kain dengan ukuran yang sama. Kemudian aku kelompokan kain-kain tersebut berdasarkan warna dan bahannya

Percobaan pertama, aku memilih kain dengan corak warna senada, pink kemerahan - merah bata - merah kecokelatan dengan bahan katun. Pada percobaan pertama ini aku masih awam sekali dengan dunia jahit menjahit. Yaa meskipun Ibuk setiap hari bergelut dalam bidang ini, namun terakhir kali aku meminta beliau mengajari menjahit itu ketika aku duduk di kelas 6 SD. Nah, kemarin waktu pertama kali duduk di belakang mesin jahit lagi, aku harus berkali-kali bertanya kepada Ibuk tentang apa yang harus aku lakukan. Ibuk pun memberikan instruksi bahwa aku harus menyambung persegi-persegi kain perca itu dengan urutan pola tertentu. Hal ini dimaksudkan agar hasil sambungannya nanti dapat membentuk setengah lingkaran, sehingga dapat dibuat sebuah rok klok.

Apa itu Rok Klok? Rok Klok merupakan rok panjang yang melebar ke bawah. Kalau dipakai, rok tersebut dapat mengembang dan menjadikan si pemakai bak cinderella (Ok, ini berlebihan). Ibuk yang mengusulkan untuk membuat rok ini, karena beliau pernah melihat orang memakai rok perca dengan model seperti ini, dan menurut beliau itu terlihat cantik sekali. Aku pun menurut usul beliau. 

Untuk membuat sebuah rok klok dari kain perca, aku harus menyusun potongan persegi kain dengan urutan sebagai berikut. Dua baris persegi kain dengan jumlah 7 buah, dua baris persegi kain dengan jumlah 6 buah, dua baris persegi kain dengan jumlah 5 buah, dan dua baris persegi kain dengan jumlah 4 buah. Pola ini aku dapatkan setelah berunding bersama Ibuk (sebenarnya Ibuk yang lebih banyak mengusulkan, aku hanya mengamini karena memang masih awam). Baris-baris tersebut kemudian disambung secara bersusun sesuai urutan, 7-6-5-4. Jahit persegi kain dengan pola tersebut sebanyak dua kali untuk mendapatkan bagian depan dan belakang rok.

Peranku dalam percobaan yang pertama ini memang tidak banyak, hanya menyambung potongan-potongan persegi kain perca itu. Setelah sambungan itu jadi, karyawan Ibuk ikut membantu mengobras dan merapikan jahitannya. Dan setelah semuanya siap, Ibuk kembali turun tangan untuk memotong kain tersebut sesuai dengan pola rok klok. Kemudian Ibuk melanjutkan menjahit kain tersebut, mulai dari dari menjahit bagian pinggir, menjahit bagian bawah, menyisipkan kantong, dan membuat ban pinggangnya. Cepat sekali, aku bahkan tidak tahu kapan Ibuk menyelesaikannya, tiba-tiba saja beliau sudah memintaku untuk melihat hasil akhirnya. 

Hasil percobaan #1

Nah, hari ini, tepatnya pagi tadi, aku melakukan percobaan yang kedua. Aku masih memilih kain yang berbahan katun untuk percobaan ini, namun pilihan warna aku ganti dengan putih kebiruan - biru - biru kehijauan - hijau. Belajar dari percobaan yang pertama, aku memutuskan untuk mengganti pola dan urutan penyambungan setiap perseginya. Berdasarkan pengalaman Ibuk saat memotong kain dan membentuknya sesuai pola rok klok, ada beberapa sudut yang "bolong" sementara di sudut yang lain justru kelebihan. Oleh karena itu, urutan pola persegi aku ubah menjadi: empat baris persegi kain dengan jumlah 7 buah, dua baris persegi kain dengan jumlah 6 buah, dan satu baris persegi kain dengan jumlah 5 buah. Dalam penentuan pola ini, aku benar-benar berunding bersama Ibuk, sudah tidak dimonopoli beliau lagi karena aku sudah belajar dari percobaan pertama. :D Aku juga mengubah susunan penyambunganku. Yang semula aku menyambungnya secara acak tanpa mempedulikan motif kainnya, di percobaan yang kedua ini aku menyusunnya dengan menyesuaikan motif kain.

Di percobaan yang kedua ini, mulai dari tahap menyambung persegi kain hingga mengobras, aku lakukan sendiri. Setelah terbentuk kain, aku serahkan kembali kepada Ibuk untuk dipotong berdasarkan pola rok klok. Kemudian Ibuk membantu menjahit menyisipkan kantong di bagian samping. Setalah itu Ibuk menyerahkan kembali kepadaku untuk melanjutkan menjahitnya. Aku menjahit bagian pinggir rok, bagian bawah rok, dan membuat ban pinggang rok. Yaa meskipun hasil jahitanku itu belum serapi Ibuk, tapi aku bisa menjahitnya hingga terbentuk sebuah rok klok. 

Hasil percobaan #2

Melihat hasil pekerjaanku itu rasanya senang dan puas sekali. Aku rasa untuk ukuran pemula, hasil ini sudah bisa dibilang bagus dan cocok dipakai. Hahaha. Kalian sependapat denganku? :D

Aku ingin terus belajar menjahit agar dapat membuat rok klok yang lebih bagus lagi dan dapat membuat pakaian-pakaian lain. Aku akan menyerap ilmu itu dari Ibuk. Doakan ya!

2 komentar:

  1. Keren Kak keren, kapan-kapan bisa ya aku dapat roknya gratis :P

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ntar ya, kalo aku udah punya brand, kamu orang pertama yang aku kasih gratis. :D

      Hapus

Pembaca Dermawan nulis komentar, Pembaca Sopan follow Ulfah Mey Lida's Blog, Pembaca Budiman nulis komentar dan follow Ulfah Mey Lida's Blog.