Kamis, 30 April 2015
Disapa Tuhan di Penghujung Bulan
Jumat, 27 Maret 2015
Ada Langit di Atas Langit, Lupa?
Senin, 09 Maret 2015
I said "YES!!!"
Selamat pagi!
Hari ini hari kedua pelaksanaan UAS SMK di Kabupaten Demak. Kebetulan aku ditugaskan menjadi pengawas silang. Pengawas silang maksudnya pengawas yang bertugas mengawasi Ujian di sekolah lain. Ini tahun pertamaku menjadi pengawas silang. Sekolah yang beruntung menjadi pengalaman pertamaku ini yaitu SMK Al Mubaroq. Letaknya tidak begitu jauh dari sekolah tempatku mengajar. Itu satu hal yg aku syukuri dari penempatan tugas ini. Hahaha. Selama 10 hari ke depan aku akan bertugas sebagai pengawas ujian di sekolah ini bersama Pak Teguh, guru perwakilan dari SMK lain. Ahhh.. semoga tugas ini menyenangkan!
Selain tugas negara tadi, aku juga ingin membagi satu hal yang sampai hari ini masih meninggalkan senyum di bibirku. A little sweet surprise. Aku menyebutnya itu. Jujur, ini sesuatu yang selalu aku inginkan. Ohh mungkin juga yang semua wanita inginkan.
Sesuatu itu adalah kenaikan tingkat keseriusan sebuah hubungan. Bulan kemarin aku pernah bercerita tentang anniversaryku yang ke 6 tahun bersama lelakiku. Dan hari Minggu, tanggal 8 Maret 2015 kemarin, lelakiku mengajakku untuk memasuki pintu menuju jenjang yang lebih serius. Itu terjadi secara cepat dan tiba-tiba. Aku, tentu saja bahagia! Tanpa ragu pula aku menjawab "iya". Dia lelaki yang selama ini aku inginkan untuk selalu ada di sisiku. Dia lelaki yang selalu aku tuju untuk menjawab semua keraguanku. Dia lelaki sekaligus sosok pendamping idamanku. Ahh.. Bagaimana aku bisa menolaknya?
Kami sudah melalui beberapa fase kehidupan untuk sekedar disebut bekal. Aku sendiri pun sebetulnya sudah bosan dengan kisah kami yang berjalan lurus ke depan. Ini merupakan satu hal yang aku nanti-nantikan. Meniti sebuah tanjakan bersama sambil bergandeng tangan.
Aku bedoa semoga ini awal dari sebuah penghidupan. Bukan hanya untuk aku dan dia, tapi juga untuk keluarga besar kami berdua. Amin.
Baiklah, itu sekedar cerita dariku. Sepenggal kisah kehidupan yang Ia titipkan dalam hidupku. Dia yang Maha Pembuat Cerita masih menyimpan segudang jalan cerita untukku. Tugasku hanya menyampaikan kembali yang telah Ia tuliskan dalam garis hidupku.
Tunggu, kenapa ini menjadi begitu serius? Hahaha ok, take a breathe.. and relax..
Yups, see ya!
Selasa, 17 Februari 2015
Jatuh Cinta Semenyenangkan ini
Sabtu, 31 Januari 2015
Bahkan Hujan Tak Pernah Turun Sendirian
Perlahan
Namun pasti akan hilang
Aku benci kepergian hujan
Tp aku juga benci kedatangannya yg memaksaku menggigil kedinginan
Yang hampir kupaksa diam dalam ingatan
Hanya sedikit menyesal akan kisah yang teramat mengganjal
Penyesalan takkan mengubah apapun
Aku hanya sedikit kecewa dengan Tuhan
Yang berkali2 membiarkanku melumat kekeliruan
Membuatku diam dalam kesengsaraan lantas bangkit dan kembali merasakan
Aku yang teramat lugu atau mereka yang selalu melucu?
Lelucon macam apa?
Lelucon yg membuat pelakunya ikut terbahak dalam gelak tawa hingga memicu air mata
Atau malah mencipta murka dan kecewa?
Dan jawaban itu dan pernah sampai kepadaku
Laksana hujan yang turun perlahan, aku pun memasrahkan diam-diam
Aku sungguh tidak paham dengan segala skenarionya
Sebatas itu saja
Kenapa Dia selalu selucu itu
Aku bahkan ditinggalkan di puncak klimaksku
Seperti anak ayam yg kehilangan induknya
Duka yang tak mengenal cara bercerita
Sesuatu yg sungguh taksa
Dunia ini memaksa ku untuk cemburu
Cinta dan kasta nyatanya tak pernah berdusta
Persetan dengan rindu
Nyatanya segalanya pemeluk cemburu
Awalnya aku ragu
Namun akhirnya aku tau
Segala yang kurawat hanya rasa yang tabu
Nada-nada sendu yang mengalir setiap waktu
Nyatanya bukan untuk penawar haru
Hingga aku lupa rasanya bercumbu
Hingga satu demi satu melucuti bahagiaku
Aku belum jengah
Aku masih lengah
Namun aku lemah
Aku perlahan lelah
Menjadi sesuatu yang dianggap benalu
Aku hanya ingin dia
Untuk bersama mengeja bahagia
Tidakkah itu sederhana tanpa mengada-ada?
Sekedar inginku
Demi sebuah kehidupan baru