Laman

Rabu, 25 Juni 2014

AIDS bukan SANTET

Hai!

Kalian pasti sudah tidak asing dengan istilah HIV/AIDS kan? Akan tetapi, adakah di antara kalian yang pernah berinteraksi dan menjalani hidup bersama para penderita itu??


Aku? Ya. Aku pernah, sedang, dan dalam rutinitas kehidupan bersama ODHA. ODHA adalah sebutan bagi pasien pemilik HIV+. Dulu, aku sering menganggap postingan semacam ini sebagai angin lalu. Kegiatan para relawan, kehidupan ODHA, dan kesulitan-kesulitan yang dialami ODHA sebagai dampak terindikasinya virus tersebut sering aku baca dalam keadaan tak serius.

Hal ini berubah 180 derajat semenjak aku mengenal "dia" dan "mereka". Lari ke sana ke mari, loncat dari blog satu ke blog yang lain, menemui orang A B C D Z, hanya untuk mengumpulkan informasi tentang hal ini. Dan bisa jadi, 1 desember nanti akan menjadi peringatan hari AIDS sedunia yang berbeda dari biasanya bagiku.

Sekadar mengingatkan dan kilas balik pengetahuan kalian mengenai HIV/AIDS ini, berikut aku tulis ulang postingan dari aids-ina.org berkaitan dengan informasi dasar HIV/AIDS.

Apa itu HIV?
HIV ada singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Virus yang menyebabkan rusaknya/melemahnya sistem kekebalan tubuh manusia.

Bagaimana virus HIV bisa menimbulkan rusaknya sistem kekebalan manusia ?
Virus HIV membutuhkan sel-sel kekebalan kita untuk berkembang biak. Secara alamiah sel kekebalan kita akan dimanfaatkan, bisa diibaratkan seperti mesin fotocopy. Namun virus ini akan merusak mesin fotocopynya setelah mendapatkan hasil copy virus baru dalam jumlah yang cukup banyak. Sehingga lama-kelamaan sel kekebalan kita habis dan jumlah virus menjadi sangat banyak.

Dimanakah virus HIV ini berada ?
HIV berada terutama dalam cairan tubuh manusia. Cairan yang berpotensial mengandung virus HIV adalah darah, cairan sperma, cairan vagina dan air susu ibu. Sedangkan cairan yang tidak berpotensi untuk menularkan virus HIV adalah cairan keringat, air liur, air mata dan lain-lain

Apakah CD4 itu ?
CD 4 adalah sebuah marker atau penanda yang berada di permukaan sel-sel darah putih manusia, terutama sel-sel limfosit. CD 4 pada orang dengan sistem kekebalan yang menurun menjadi sangat penting, karena berkurangnya nilai CD4 dalam tubuh manusia menunjukkan berkurangnya sel-sel darah putih atau limfosit yang seharusnya berperan dalam memerangi infeksi yang masuk ke tubuh manusia. Pada orang dengan sistem kekebalan yang baik, nilai CD4 berkisar antara 1400-1500. Sedangkan pada orang dengan sistem kekebalan yang terganggu (misal pada orang yang terinfeksi HIV) nilai CD 4 semakin lama akan semakin menurun (bahkan pada beberapa kasus bisa sampai nol)

Apa fungsi sel CD4 ini sebenarnya ?
Sel yang mempunyai marker CD4 di permukaannya berfungsi untuk melawan berbagai macam infeksi. Di sekitar kita banyak sekali infeksi yang beredar, entah itu berada dalam udara, makanan ataupun minuman. Namun kita tidak setiap saat menjadi sakit, karena CD4 masih bisa berfungsi dengan baik untuk melawan infeksi ini. Jika CD4 berkurang, mikroorganisme yang patogen di sekitar kita tadi akan dengan mudah masuk ke tubuh kita dan menimbulkan penyakit pada tubuh manusia

Apa gejala orang yang terinfeksi HIV menjadi AIDS?
Bisa dilihat dari 2 gejala yaitu gejala Mayor (umum terjadi) dan gejala Minor (tidak umum terjadi):

Gejala Mayor:
- Berat badan menurun lebih dari 10% dalam 1 bulan
- Diare kronis yang berlangsung lebih dari 1 bulan
- Demam berkepanjangan lebih dari 1 bulan
- Penurunan kesadaran dan gangguan neurologis
- Demensia/ HIV ensefalopati

Gejala Minor:
- Batuk menetap lebih dari 1 bulan
- Dermatitis generalisata
- Adanya herpes zostermultisegmental dan herpes zoster berulang
- Kandidias orofaringeal
- Herpes simpleks kronis progresif
- Limfadenopati generalisata
- Infeksi jamur berulang pada alat kelamin wanita
- Retinitis virus sitomegalo

Kasus Dewasa:
Bila seorang dewasa (>12 tahun) dianggap AIDS apabila menunjukkan tes HIV positif dengan strategi pemeriksaan yang sesuai dengan sekurang-kurangnya 2 gejala mayor dan 1 gejala minor, dan gejala ini bukan disebabkan oleh keadaan lain yang tidak berkaitan dengan infeksi HIV.

Bagaimana HIV menjadi AIDS?
Ada beberapa Tahapan ketika mulai terinfeksi virus HIV sampai timbul gejala AIDS:

1. Tahap 1: Periode Jendela 
- HIV masuk ke dalam tubuh, sampai terbentuknya antibody terhadap HIV dalam darah
- Tidak ada tanda2 khusus, penderita HIV tampak sehat dan merasa sehat
- Test HIV belum bisa mendeteksi keberadaan virus ini
- Tahap ini disebut periode jendela, umumnya berkisar 2 minggu - 6 bulan

2. Tahap 2: HIV Positif (tanpa gejala) rata-rata selama 5-10 tahun:
- HIV berkembang biak dalam tubuh
- Tidak ada tanda-tanda khusus, penderita HIV tampak sehat dan merasa sehat
- Test HIV sudah dapat mendeteksi status HIV seseorang, karena telah terbentuk antibody terhadap HIV
-Umumnya tetap tampak sehat selama 5-10 tahun, tergantung daya tahan tubuhnya (rata-rata 8 tahun (di negara berkembang lebih pendek)

3. Tahap 3: HIV Positif (muncul gejala) 
- Sistem kekebalan tubuh semakin turun
- Mulai muncul gejala infeksi oportunistik, misalnya: pembengkakan kelenjar limfa di seluruh tubuh, diare terus menerus, flu, dll
- Umumnya berlangsung selama lebih dari 1 bulan, tergantung daya tahan tubuhnya

4. Tahap 4: AIDS
- Kondisi sistem kekebalan tubuh sangat lemah
- berbagai penyakit lain (infeksi oportunistik) semakin parah

Yang ingin aku tekankan di sini adalah, ODHA bukanlah makhluk berbahaya yang perlu kita hindari. ODHA layak menjalani kehidupan seperti manusia pada umumnya. Dan tidak semua ODHA memperoleh HIV+ dari akhlak bejat mereka. Hampir sebagian besar ODHA adalah istri korban "kenakalan" suami. Apa salah para wanita pengabdi suami itu??

Satu hal lagi, AIDS bukanlah penyakit yang dikirimkan oleh dukun santet. AIDS bisa diobati dengan perawatan yang intensif. Dan AIDS, hanya bisa ditularkan melalui alat kelamin dan jarum suntik!

Terus terang saja, aku bisa naik darah apabila mendengar orang awam mendiagnosa dan menyimpulkan gejala penyakit AIDS ini sebagai santet! Dan lebih naik darah lagi apabila ada orang yang "jaga jarak" apalagi mengucilkan ODHA. Ya Tuhan, siapa pun kalian yang membaca tulisan ini, please, buka mata, buka pikiran, dan buka hati kalian.

6 komentar:

  1. ODHA belom, kalo deket orang homo lagi pacaran, sering ndud :(
    kali aja bakal HIV :))

    BalasHapus
  2. Eh? Baru tahu kalau banyak orang yang mengaitkan AIDS dengan Santet. ._.

    BalasHapus
    Balasan
    1. orang awam yang masih ke-kuno-an suka gitu kak, sedih dengernya, masih ada yg belum bisa melek pengetahuan :(

      Hapus
  3. Setuju bangettttt!
    ODHA juga manusia yang derajatnya sama aja kayak manusia lainnya dimata Tuhan. Btw, kamu kok bisa menjalani keseharian dengan ODHA? *kepo*
    Oyaa, kamu dapet liebster award dari aku, cek disini ya : http://sarahyeareve.blogspot.com/2014/06/ini-punyaku-mana-punyamu-liebster-award.html

    BalasHapus
    Balasan
    1. Senengnya ketemu temen yang sependapat! Ahh, ceritanya panjang, Sar! kapan-kapan aja aku ceritanya. Btw, liebsterku udah terbit nih. cek ya http://umeylida.blogspot.com/2014/07/liebster-award-siapa-takut.html

      Hapus

Pembaca Dermawan nulis komentar, Pembaca Sopan follow Ulfah Mey Lida's Blog, Pembaca Budiman nulis komentar dan follow Ulfah Mey Lida's Blog.