Laman

Aku



Namaku tidak terlalu panjang dan tidak terlalu pendek. Ulfah Mey Lida. Itulah nama pemberian orang tuaku dan sudah melekat padaku lebih dari dua dekade ini. Setiap kali aku melakukan perkenalan, di mana pun itu, setelah selesai mengucapkan nama, semua orang selalu berceloteh, "kamu lahir bulan Mei ya?" atau "pasti lahir bulan Mei?" atau "ulang tahun kamu bulan Mei kan?". Ya, ya, dan ya. Aku lahir di bulan Mei di tanggal 5 di hari Selasa di tahun 1992. Aku biasa dipanggil Ulfah oleh orang rumah, termasuk orang-orang di sekitar rumahku. Biasa dipanggil Mey oleh teman sejawatku, sahabat karibku, dan orang-orang terdekatku. Selama ini belum ada yang memanggilku Lida, kalau ada yang ingin memanggilku dengan nama belakang itu aku juga tidak keberatan.

Aku dilahirkan di Demak, Jawa Tengah, dan kini tinggal di sebuah desa kecil di kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Nama desa kecil itu Welahan. Aku tumbuh dan besar di Welahan. Desa yang dulu sering aku tinggalkan, kini mulai aku cumbu kembali. Menjamah setiap jengkal kehidupannya demi menebus keegoisanku dulu.

Aku seorang pecinta sastra. Puisi, novel, teater, semua aku suka. Definisi cinta dalam hal ini adalah aku bisa tenggelam dalam ketiganya tanpa aku sadari dan tanpa alasan yang pasti. Sesuatu yang membuatku candu. Memilikinya merupakan kebahagiaan yang tak ternilai untukku. Menulis puisi dan membaca puisi sudah menjadi kebiasaanku ketika gundah menggelayutiku. Membaca novel pun kini hampir menjadi kebiasaan, namun untuk menulis novel, sejauh ini masih bertahan di dalam daftar resolusiku. Pertunjukkan teater selalu memicu adrenalin sastraku untuk tidak melewatkannya. Menyimak setiap pertunjukkan yang sarat makna itu selalu mampu membuatku terpana. 

Aku menyukai keindahan, kerapian, dan keteraturan. Hal ini bukan berarti aku membenci kearogansian. Aku salah satu tipe orang yang spontanitas. Melakukan semua hal yang terburu-buru justru membuatku merasa lebih baik. Tapi aku tetap menyukai keindahan. Termasuk keindahan dalam arti visual dalam karya seni rupa. Aku selalu iri dengan orang yang pandai menggambar. Sapuan goresan tinta dalam selembar kertas dapat menciptakan keindahan yang mempesona. Aku benar-benar iri. 

Silakan menghubungiku di +ulfah meylida@umeylida, atau Ulfah Mey Lida.

2 komentar:

Pembaca Dermawan nulis komentar, Pembaca Sopan follow Ulfah Mey Lida's Blog, Pembaca Budiman nulis komentar dan follow Ulfah Mey Lida's Blog.